Senin, 11 Maret 2013



Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[rujukan?]
  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama
Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh
Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi
DESKRIPSI
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama NAMBAHDADI ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.
Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema * Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  • Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.




Tips menulis karangan

http://puanida.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/spacer.gif
CARA-CARA MENGARANG / STRATEGI MENULIS KARANGAN YANG BERMUTU
1.      Sebelum menulis, ada beberapa perkara yang harus diambilkira bila ingin mengarangkan karangan.
     A. Membaca dan memahamkan soalan amat penting sekali.
           - Baca dan fahami setiap tajuk / soalan yang diberi.
          - Fahami bentuk soalan sama ada jenis berformat atau tidak berformat.
          - Kamu mesti memilih soalan / tajuk yang benar-benar boleh dikuasai
          - Memahami benar-benar kata kunci atau kehendak soalan
         Contoh soalan karangan yang sama tetapi berbeza format adalah seperti   berikut.
          Soalan 1
          Sekolah anda telah mengadakan Hari Sukan. Tuliskan sebuah karangan          mengenainya.
          Soalan 2
   Sekolah anda telah mengadakan Hari Sukan. Tuliskan laporan mengenainya untuk dimuatkan dalam majalah sekolah.
Komen : Tajuk karangan di atas adalah sama, tetapi dari segi formatnya berbeza. Soalan satu merupakan karangan biasa , manakala soalan 2 berformat.
Tip
Adalah lebih baik jika anda semua menggariskan perkataan-perkataan yang menjadi kata kunci dalam soalan itu. Ini mengelakkan karangan daripada terpesong atau terkeluar daripada tajuk sebenar.
B. Menyusun rangka karangan
          - Pilih mana-mana kaedah yang mudah bagi anda mencari isi
          - Senaraikan semua isi penting secara ringkas yang mungkin.
          - susun isi mengikut urutan kepentingannya.
          - Masukkan huraian serta contoh yang sesuai bagi setiap isi yang akan dihurai.
          - Isi penting jangan diulang-ulang

C. Menulis karangan
- Semasa menulis karangan anda mulakan dengan menulis pendahuluan terlebih dalu satu perenggan.
- Setiap isi yang dihurai perlu ditulis dalam satu perenggan berserta dengan contohnya.
( Bahagian-bahagian karangan yang ideal )
Perenggan Pendahuluan
Perenggan isi pertama
Perenggan isi kedua
Perenggan isi ketiga
Perenggan isi keempat
Perenggan Penutup
- Tulislah mengikut urutan rangka yang telah dibuat selain menjaga kekemasan tulisan.
- Pemerenggan yang baik biasanya dimulakan dengan penanda wacana yang berkesan. Gunakan perkataan seperti, Walaupun demikian, Selain daripada faktor..., Namun demikian, Seperkara lagi... dan sebagainya. Penanda wacana membolehkan pembaca karangan anda mengetahui bahawa anda akan beralih kepada isi yang lain.
D. Menyemak karangan
- Setelah habis menulis karangan kamu perlu menyemak bagi memastikan jika ada tulisan anda yang kurang jelas, kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan imbuhan, struktur ayat yang salah dan aspek tatabahasa yang lain.
- baca berulang kali bagi memastikan ketepatan karangan kamu.
E. Secara umum peruntukan masa untuk sebuah karangan
a. 5-10 minit mencari isi                    
b. 40 minit menulis karangan
c. 5 minit menyemak semula karangan
Jumlah   =  50- 60 minit jika karangan bahagian berformat seperti surat, jangan menghabiskan lebih daripada 45 minit untuk menjawabnya.
Kamu seharusnya menepati masa yang ditetapkan agar tidak berasa gopoh bila mengarang.
Adalah diingatkan jangan terlalu leka menjawab satu soalan. Jika masa telah melebihi 1 jam beralih kepada soalan yang kedua pula. Ini kerana adalah lebih baik menjawab dua soalan daripada menjawab satu soalan yang baik.
Tip              
Kamu digalakkan menulis ayat yang pendek , ringkas dan padat berbanding yang panjang. Ini kerana ayat yang panjang biasanya terdedah kepada kesalahan tatabahasa.
Biasakan diri kamu mengolah ayat daripada isi yang telah disenaraikan.
Satu perenggan biasanya mengandungi 3, 4 atau 5 ayat sahaja bagi huraian satu isi.
Tahukah kamu ?
Bagaimana hendak menulis dialog dengan baik ?
Di bawah ini adalah contoh yang baik untuk menulis dialog dalam karangan anda.
Mulakan setiap dialog di baris baru. Ini mengelakkan kekeliruan pemeriksa. Lihat contoh di bawah :
Contoh A ( dicadangkan )
Kamu baru pulang ?
Baru sebentar tadi. Jawab saya. Tentu Kamu tertunggu kepulangan saya.
Memang saya tertunggu-tunggu, luah Jamal , lembut.
Contoh B ( mengelirukan )
Kamu baru pulang ?  Baru sebentar tadi. Jawab saya. Tentu Kamu tertunggu kepulangan saya. Memang saya tertunggu-tunggu, luah Jamal , lembut.
Karangan yang baik juga menggunakan segala aspek bahasa, termasuk peribahasa dan jenis ayat yang berbeza beza.
F.  PETUA BILA MENULIS KARANGAN
·         Perlu memahami betul-betul kehendak soalan.
·         Catatkan apa sahaja isi-isi yang terlintas di fikiran, kemudian susun   mengikut mana yang lebih penting.
·         Tuliskan karangan berdasarkan rangka yang kamu sediakan.
·         Karangan mestilah mempunyai pendahuluan, isi-isi dan penutup.
·         Bagi karangan meminta fakta , sekurang-kurangnya mempunyai empat isi ( seelok-eloknya cari lima isi ) dan setiap perenggan mengandungi satu isi.
·        Gunakan ayat yang pendek dan bahasa yang mudah.
Akhir sekali, untuk menjadikan karangan anda bermutu, anda terutama sekali mestilah mempunyai banyak idea dan mempunyai kemahiran bahasa yang baik, ini semua dapat dicapai apabila anda banyak membaca. Dari itu, jangan lengah, ambil karangan yang menarik dan mulalah membaca.